Rabu, 12 Oktober 2011

MAKNA DARI TANGISAN BAYI

Tangisan Lapar Dan Ingin Menyusu:

Bayi akan menangis jika ia lapar. Tangisan haus terdengar dalam nada berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti untuk mengambil napas, kemudian menangis lagi, aktivitas ini terjadi berulang-ulang.


Tangisan Bayi Karena Popok Kotor:

Popok yang basah karena ompol membuat bayi merasa tidak nyaman sehingga ia akan menangis. Tangisan popokku kotor ibaratkan sebuah pengumuman. Suara bayi pada awalnya terdengar pelan, kemudian makin keras. Bayi terlihat menggeliat di tempat tidurnya.


Tangisan Bayi Yang Sedang Sakit

Kondisi tidak mengenakkan karena merasa sakit akan membuat bayi terus menangis. Tangisan sakit diawali dengan nada tinggi, hampir seperti jeritan, kemudian bayi terengah-engah pada saat menarik nafas, lalu menjerit lagi. Segera temukan penyebab rasa sakitnya. Periksa perutnya, goyangkan tangan, kaki, leher dan kepalanya. Jika ia menjerit lebih keras ketika Anda menggoyang bagian tertentu, mungkin ada yang sakit karena terjatuh tanpa sepengetahuan Anda. Kompreslah bagian yang sakit dengan air hangat.


Tangisan Bayi Yang Bosan

Bayi cenderung bosan jika ia terlalu lama berbaring. Tangisan yang menandakan anak bosan terdengar mirip teriakan. Bayi tak akan berhenti menangis selama ia merasa bosan.


Tangisan Bayi Minta Gendong:

Bayi Anda akan menjadi cengeng jika lelah, walaupun ia mungkin tidak ingin tidur. Ia akan merengek dengan menjengkelkan. Kepalanya mungkin terangguk-angguk untuk beberapa detik, dan mungkin Anda melihat bahwa ia menggosok-gosokkan tangannya pada mata serta wajahnya. Mengatasinya, ayunlah ia perlahan-lahan sampai akhirnya ia jatuh tertidur.


Tangisan Bayi Yang Sedang Kesepian:

Bayi senang jika orang tua berada di dekatnya. Jika ia merasa kesepian, tangisannya akan terdengar bernada sedih, bukan marah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar