Sabtu, 20 April 2013

Tips Agar Anak Lebih Pintar

1. Rawat bayi sejak lahir
Memberi ASI memberikan banyak keuntungan, termasuk kekebalan dan perlindungan dari penyakit. Tetapi tidak banyak yang tahu bahwa pemberian ASI juga memengaruhi kecerdasan. Sebuah hasil penelitian dari McGill University di Montreal menunjukkan, anak-anak usia 6,5 tahun yang diberi ASI semasa kecil memiliki skor IQ verbal 7,5 poin lebih tinggi dibanding anak-anak yang tidak diberi ASI. American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.

2. Aktivitas fisik
Semua guru SD pasti akan bilang bahwa anak Anda lebih bisa berkonsentrasi setelah pelajaran olahraga, atau istirahat. Tetapi itu bukan satu-satunya keuntungan kegiatan fisik. Setelah mengulas 14 penelitian, para peneliti Belanda menemukan bahwa skor tes kognitif anak-anak akan lebih tinggi bila mereka punya akses ke ruangan senam, untuk melepaskan ketegangan. Jadi, doronglah anak Anda untuk berolahraga.

3. Jauhi makanan cepat saji
Coret menu makanan yang mengandung banyak lemak, banyak gula karena itu akan menurunkan angka IQ anak, demikian terungkap dalam “Journal of Epidemiological Community Health”. Peneliti menelusuri kebiasaan makan 4000 anak-anak sejak umur 3 dan mengecek kecerdasan saat mereka umur 8,5. Anak-anak yang paling banyak makan makanan cepat saji, yang tinggi kadar gula dan lemak, memiliki skor IQ 1,67 poin lebih rendah dibanding anak-anak yang sering makan buah, sayur, ikan dan pasta.

4. Putar musik
Studi Universitas Toronto mengungkapkan, pelajaran musik dapat meningkatkan kemampuan otak anak-anak umur 6-11. Anak-anak yang ikut pelajaran musik mengalami peningkatan IQ paling besar, lebih besar dari yang ikut pelajaran drama. Semua jenis pelajaran musik itu bagus, jadi bila anak Anda tidak mau bermain terompet, jangan khawatir.

5. Jangan lupa minyak ikan

Sebuah studi New York University, yang mengevaluasi begitu banyak studi mengenai penyebab meningkatnya IQ seseorang, mengungkapkan bahwa asam lemak Omega-3 adalah yang terbaik. Riset itu mengatakan, ketika ibu hamil dan menyusui mendapatkan 1000 mg DHA setiap hari, maka IQ balita dapat meningkat lebih dari 3,5 poin. Selain itu, bayi yang mendapatkan DHA selama tiga bulan ternyata memiliki skor IQ 6,5 poin lebih tinggi dibanding mereka yang tidak.

6. Interaksi membaca buku

Studi New York University yang sama juga mencari tahu bagaimana interaksi membaca — yakni mendorong anak-anak untuk membaca dan mengajari mereka cara bertanya — dapat meningkatkan intelegensia anak-anak. Peneliti menemukan bahwa ketika anak-anak berumur di bawah 4 tahun aktif dibacakan buku, kecerdasannya bisa meningkat lebih dari 6 poin. Sambil membacakan buku, doronglah anak Anda untuk bertanya kemungkinan telur berwarna lain.

7. Pertimbangkan daftarkan anak ke preschool.
Analisis terhadap 16 studi terbaru mengungkapkan, mengirim anak terbelakang ke preschool yang fokus pada pengembangan bahasa dapat meningkatkan skor IQ hingga 7 poin. Masukkanlah anak ke preschool jika memang tersedia di dekat rumah Anda.

8. Sarapan
Anak-anak yang memulai hari dengan sarapan sehat terbukti lebih mudah berkonsentrasi, lebih siap dan pada akhirnya mendapatkan nilai lebih tinggi. Siapa sangka, sarapan sederhana seperti sereal dan segelas jus dapat membantu anak Anda lebih berenergi dalam menjalani hari.

Sabtu, 12 Januari 2013

5 Kesalahan dalam Wawancara Kerja

Selalu ada perasaan cemas setelah menjalani wawancara kerja. Tenang, tidak ada orang yang sempurna (dan sebagian besar pewawancara memang berharap pencari kerja tidak memberi jawaban sempurna).

Meski demikian, ada beberapa kesalahan dalam wawancara kerja yang sebenarnya dapat dengan mudah dihindari:


1. Tidak Bersiap-Siap
Ini mungkin kesalahan nomor satu yang paling sering dilakukan para kandidat: mereka mengikuti wawancara tanpa melakukan persiapan matang beberapa hari sebelumnya.

Mereka tidak membaca deskripsi pekerjaan dan mempelajari profil perusahaan. Mereka tidak meluangkan waktu beberapa jam untuk memikirkan jawaban yang akan diberikan, serta memikirkan kembali pengalaman dari masa lalu untuk menggambarkan keunggulan mereka.

2. Tidak Mencari Tahu Profil Pewawancara

Gambaran sekilas di LinkedIn mungkin akan memberikan Anda kewaspadaan ekstra jika misalnya pewawancara terbiasa bekerja dengan atasan yang galak, yang berarti Anda akan siap jika ditanya tentang itu dalam wawancara. Membaca sekilas profil pewawancara di situs perusahaan mungkin memberikan gambaran kepada Anda bahwa dia memiliki latar belakang dalam software yang biasa Anda gunakan saat bekerja dan mungkin Anda ditanya-tanya tentang itu.

3. Datang Terlambat
Anda mungkin ingin bermain aman dengan berangkat mengikuti wawancara beberapa menit lebih awal dari yang Anda perlukan. Namun, tetap saja bisa terjebak macet dan akibatnya terlambat mengikuti wawancara.

Lebih baik menunggu satu jam daripada terlambat wawancara. Anda bisa menggunakan waktu tunggu di dalam mobil atau di kafe terdekat jika tiba lebih awal.

4. Mengenakan Pakaian Yang Salah
Pada sebagian besar industri, Anda seharusnya mengenakan pakaian yang tepat untuk wawancara kerja. Tidak masalah jika pewawancara mengenakan pakaian yang lebih santai. Mengenakan setelan kemeja, bahkan jas, sebagai kandidat, masih merupakan gaya pakaian yang diharapkan. Namun, di samping mengenakan pakaian yang tepat, Anda juga harus memastikan terlihat rapi dan terawat.

Pakaian harus pas dengan tubuh, rambut rapi, make-up profesional dan tidak berlebihan. Rasa nyaman Anda pada pakaian juga penting. Anda pasti tidak ingin terlalu sering membenarkan kerah baju atau posisi rok.

5. Tidak Siap Menegosiasikan Gaji
Para pencari kerja sering merasa tidak nyaman membicarakan gaji, dan hasilnya, mereka sering tidak mempersiapkan bagaimana cara menjawab pertanyaan seperti itu. Ini adalah tindakan yang merugikan untuk Anda sendiri.

Jika datang tawaran gaji dan Anda tidak siap menegosiasikannya, Anda mungkin hanya akan mendapatkan gaji yang lebih kecil. Jadi jangan hanya menyerahkannya kepada pewawancara untuk menentukan gaji Anda. Cari tahu berapa standar gaji di perusahaan itu dan berpikir sebelum menegosiasikan gaji agar Anda bisa menjawab pertanyaan tentang gaji dengan percaya diri.